Sebagai murid-murid Kristus, kita sungguh menerima rahmat kasih Allah bagi sukacita pribadi kita masing masing, bukan sebaliknya kita mempromosikan diri kita sendiri, atau bisnis kita masing masing. Kita sungguh-sungguh umat yang tersentuh dan diubah oleh sukacita kasih Allah, yang tidak bisa kita alami untuk diri kita sendiri.”
Kita mengalami kasih Allah dalam doa dan komunitas, teristimewa dalam perayaan Ekaristi. Saat itu, kita berjumpa secara intim dengan Yesus yang membimbing kita menyatu denganya. Dengan demikian, kita dituntun untuk berlangkah jauh melampaui diri kita sendiri atau pun komunitas kecil kita.

Sumber kekuatan iman dan kasih terletak pada Ekaristi. Kita tahu bahwa ada jutaan orang yang belum mengenal Yesus. Kita menggapai mereka melalui doa dan tindakan kasih kita.
Pada saat yang sama, kita membentuk suatu komunitas Kristiani yang mampu menarik orang kepada Kristus dan Tubuhnya, yakni Gereja.
Saat audensi umum bulan Oktober tahun lalu, paus Fransiskus mengambil contoh dari santa Theresa dari Lisieux, yang adalah patron para misionaris. “Dia mengingatkan kita bahwa misi yang sesunggunya tidak pernah “membeku,” tetapi membawa orang kepada Kristus.
No comments:
Post a Comment