Bagi, umat Katolik, lilin mendapat posisi yang sangat signifikan saat
berdoa pribadi maupun ibadah-ibadah bersama di komunitas. Suasana doa
akan terasa khusuk ketika lilin sudah dinyalakan.
Lebih lanjut, lilin bukan hanya dibakar saat-saat doa pribadi maupun
bersama, tetapi juga lilin dipergunakan saat orang Katolik mengunjungi
kuburan sanak saudara mereka yang telah meninggal. Ketika cahaya lilin
mulai menyala di tempat seperti itu, ada perasaan bahwa sanak-saudara
yang telah meninggal itu hadir secara nyata.
Mungkin ada umat Katolik yang bergosip, “Loh kok, siang-siang gene,
lilin dinyalakan saat berdoa? Mengapa tidak memakai lampu listrik
saja.” Bahkan mungkin ada orang yang beranggapan bahwa membakar lilin
saat berdoa hanyalah superstisi belaka.
Apakah lilin hanyalah membantu kita untuk khusuk dalam berdoa? Ataukah ada makna yang lebih mendalam?
Jangan Salah! Ini, 5 fakta mengapa orang Katolik menggunakan lilin saat berdoa.
1. Fakta pertama dan utama adalah cahaya lilin merupakan simbol dari Kristus yang adalah terang dunia.
Yesus sendiri berkata, “Aku adalah terang dunia; barangsiapa mengikuti
Aku, Ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, tetapi akan memiliki terang
hidup,” (Yohanes 8: 12). Dengan kehadiran Kristus sebagai terang dalam
rupa cahaya lilin itu, mencerahi hati, pikiran dan jiwa yang berada
dalam kegelapan.
2. Fakta kedua adalah nyala api lilin saat berdoa merupakan simbol kehadiran dan kekuatan Allah.
Hal itu bisa ditarik lebih jauh saat kisah Allah memnuntun umat Israel
keluar dari mesir dan saat itu Allah hadir dalam rupa pilar api
(Keluaran 13:21–22). Jadi, dengan membakar lilin saat berdoa, kita
diingatkan bahwa Allah beserta kita dan menuntun perjalanan hidup kita.
3. Fakta penting yang patut diketahui selanjutnya adalah bahwa nyala api merupakan simbol Allah di dalam Kitab Suci.
Ada beberapa ayat Kitab Suci yang perlu diketahui tentang hal itu;
Allah menampakkan diri kepada Moses di atas gunung Sinai melalui nyala
api yang terbakar di atas semak berduri (Keluaran 3), dan (Kis. 7:
30-33). Lebih lanjut dalam injil Matius Yohanes pembaptis memberi
kesaksian bahwa Dia yang akan datang lebih berkuasa darinya dan akan
membaptis dengan Roh Kudus dan Api (Mat. 3: 11).
Kemudian kisah dalam Pentekosta, kita ketahui bahwa api merupakan
simbol kehadiran Roh Kudus (Kis. 2: 1-4). Lebih daripada itu, kisah nabi
Elia yang mendapat jawaban dari Tuhan berupa api, sesungguhnya Allah
sendiri (1Raja-raja 18: 24). Terakhir, hal yang luar biasa ditegaskan
dalam Kitab Ibrani 12: 29, “…Sebab Allah kita adalah api yang
menghanguskan.”
4. Fakta yang menarik dan sungguh berarti adalah bahwa orang Katolik membakar lilin saat berdoa merupakan simbol persembahan hidup. Bisa dikatakan bahwa hidup yang “terbakar” dalam pelayanan kepada Allah (being burned up in service to God).
5. Fakta yang menarik adalah bahwa saat orang Katolik membakar lilin
dihadapan gambar-gambar orang kudus maupun patung bunda Maria, itu bukan
karena mereka menyembah patung atau gambar gambar kudus itu. Sebaliknya
itu merupakan simbol dimana kita berdoa kepada Tuhan dan pada
saat yang sama kita memohon orang-orang kudus untuk berdoa bersama kita
serta mendoakan kita.
Jadi, sisihkanlah waktumu sebelum memulai doa dengan membakar
sekurang-kurangnya sebatang lilin. Janganlah ragu menggunakan lilin yang
terbakar itu karena maknanya sangat mendalam.
Home
Relijiaun
5 Fakta Mengapa Umat Katolik Menggunakan Lilin Saat Berdoa, Orang Katolik Perlu Tahu!
5 Fakta Mengapa Umat Katolik Menggunakan Lilin Saat Berdoa, Orang Katolik Perlu Tahu!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
NUDAR ESPASU ALTERNATIVU HUSI MEDIA ONLINE OIN OIN NEBE DISPONIVEL ONA IHA TIMOR-LESTE HODI AKUMULA OU TAU HAMUTUK NOTISIA IMPORTANTI SIRA, HO OBJETIVU ATU HAFASIL LIU TAN LEE NAIN SIRA BELE HETAN NOTISIA SIRA NEE IHA FATIN IDA DEIT, MAK INFO-TL.
MERITU HUSI ARTIGU SIRA NEE NAFATIN BA MEDIA ONLINE SIRA NEBE PRODUZ NOTISIA NEE!!!
REDASAUN INFO-TL
MERITU HUSI ARTIGU SIRA NEE NAFATIN BA MEDIA ONLINE SIRA NEBE PRODUZ NOTISIA NEE!!!
REDASAUN INFO-TL
No comments:
Post a Comment